Jiromedia.com -Pilkada serentak 2018 yang berlangsung Juni mendatang sangat didominasi informasi bohong alias hoax demi kepentingan sekelompok orang.
Hal itu sebagaimana diutarakan Pimpinan Pondok Pesantren Al Fath, Kota Sukabumi KH Fajar Laksana usai Tabligh Akbar Berita Bohong di Mata Islam di Pondok Pesantren Al Fath, Sabtu malam (14/4/2018).
“Era Pilkada kali ini, kebohongan sangat dominan,” ujarnya seperti diberitakan RMOL Jabar.
Salah satu kebohongan itu ialah dengan menaikan berita secara berlebihan terkait seorang figur. Padahal itu di luar kemampuan yang dimilikinya.
“Contoh yang berbohong ialah, pemberitaannya disebutkan secara berlebihan dari standar yang dimiliki seseorang itu sendiri,” ucapnya.
Tak hanya itu, lebih parah ialah membuat berita dengan cara menjelekkan orang lain. Apalagi dengan tanpa ada bukti atau hoax.
“Selain mengganggu seseorang. Ada juga berita bohong dengan tujuan menjelekan orang lain,” ungkapnya.
Makanya, kata Fajar, masyarakat tidak boleh reaksional dan asal share ketika menemukan berita yang belum tentu kebenarannya.
“Semuanya harus cek dan ricek dulu. Kalau tidak lebih baik jangan share apa-apa,” pungkasnya. [psid]