"Nah, kita lihat apakah hukum ditegakkan seadil-adilnya, atau hukum hanya tajam pada oposisi dan tumpul pada penguasa? Ayo sama-sama, kita punya waktu 3-4 hari, tuntaskan dan kita hukum seadil-adilnya. Terutama yang dicoblos tersebut. Yang dicoblos dan yang mencoblos," kata Sandi usai meresmikan Rumah Siap Kerja di Jalan Pipa Reja, Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4).
Lihat juga: Hasil Investigasi Surat Suara di Malaysia Keluar Siang Ini
Diketahui, kasus surat suara di Malaysia tercoblos untuk pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan calon anggota legislatif dari Partai NasDem Davin Kirana.
Sandiaga, yang merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, pun meminta penyebutan kasus ini bukanlah surat suara tercoblos, melainkan dicoblos.
Ia pun meminta aparat segera menyelesaikan kasus ini. Jika berlarut-larut, Sandi khawatir ini akan membangkitkan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
"Kalau bisa berkarung-karung itu sudah tercoblos, kalau saya bilangnya dicoblos, sengaja dicoblos. Kita tentunya mempersilakan para aparat segera bertindak, karena ini sudah tinggal 3-4 hari menuju pencoblosan. Ini sangat-sangat tidak adil, sangat-sangat mencederai demokrasi," ujar dia.
Terkait tudingan dari kubu 01 bahwa pihaknya terlibat dalam pengaturan kasus surat suara tercoblos itu, Sandiaga tidak ambil pusing. Ia meminta bukti atas tudingan tersebut.
"Silakan dibuktikan. Jadi ini misalnya ini adalah bentuk daripada yang apapun hasilnya, ya aparat kan sudah memiliki kemampuan untuk mengusutnya secara tuntas. Harus diusut secara tuntas," ujar Sandiaga usai menghadiri Kampanye Nasional di The Sultan Convention Center Palembang.
Sebelumnya, politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan pihak yang menggerebek surat suara tercoblos di Malaysia bukan dari Panitia Pengawas Pemilu, melanikan kubu 02.
"Yang menggerebek bukan dari panwas [panitia pengawas]. Dari 02, ada dari Partai Demokrat. Orang-orang 02 lah yang menggerebek," kata Masinton kepada wartawan, Kamis (11/4).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengakui pihaknya memang melakukan investigasi soal kecurangan.
"Partai Demokrat memang melakukan investigasi dan ingin melakukan OTT pada kecurangan," ucap Andi melalui pesan singkat, Kamis (11/4).
SUMBER : NUSANEWS.ID
Terkait tudingan dari kubu 01 bahwa pihaknya terlibat dalam pengaturan kasus surat suara tercoblos itu, Sandiaga tidak ambil pusing. Ia meminta bukti atas tudingan tersebut.
"Silakan dibuktikan. Jadi ini misalnya ini adalah bentuk daripada yang apapun hasilnya, ya aparat kan sudah memiliki kemampuan untuk mengusutnya secara tuntas. Harus diusut secara tuntas," ujar Sandiaga usai menghadiri Kampanye Nasional di The Sultan Convention Center Palembang.
Sebelumnya, politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan pihak yang menggerebek surat suara tercoblos di Malaysia bukan dari Panitia Pengawas Pemilu, melanikan kubu 02.
"Yang menggerebek bukan dari panwas [panitia pengawas]. Dari 02, ada dari Partai Demokrat. Orang-orang 02 lah yang menggerebek," kata Masinton kepada wartawan, Kamis (11/4).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengakui pihaknya memang melakukan investigasi soal kecurangan.
"Partai Demokrat memang melakukan investigasi dan ingin melakukan OTT pada kecurangan," ucap Andi melalui pesan singkat, Kamis (11/4).
SUMBER : NUSANEWS.ID