Hadiah tersebut berupa minyak wangi dengan sebuah tasbih. Menurut UAS, tasbih tersebut adalah tasbih kesayangannya yang ia beli dari Madinah. “Tidak bisa hati bapak kosong bapak harus banyak berzikir,” kata UAS.
Ia berpesan agar Prabowo tidak perlu membawa tasbih tersebut di depan khalayak ramai. “Bapak tidak perlu pegang ini di depan orang banyak, nanti riskan disangka orang pencitraan,” pesan UAS
“Bapak cukup tahajud malam sambil berzikir, seafdol-afdol zikir kalimat La Ilaha Illallah,” tambahnya.
“Tasbih di mulut dan diikuti dengan penghayatan di hati,” kata UAS, sambil tangan kanannya memegang bagian dada Prabowo sementara dari mulutnya terus mengucapkan kalimat zikir La Ilaha Illallah.
“Dengan La Ilaha Illallah kita hidup, dengan La Ilaha Illallah kita mati, dengan La Ilaha Illallah pula kita akan berjumpa Rasulullah SAW,” jelas UAS.
Prabowo pun tampak beberapa kali mengusap kedua matanya seperti menangis. Setelah tasbih dikantongi Prabowo, UAS mengatakan agar semua urusan diserahkan kepada Sang Maha Kuasa. “Apa yang terjadi setelah ini kita serahkan kepada Allah SWT,” tandasnya.
Praktisi Ruqyah, Ale Ikhwan Jumali mengungkap makna dari peristiwa UAS memegang dada kiri Prabowo sembari melafadzkan kalimat dzikir La Ilaha Illallah.
"Jika hati Prabowo kotor bersebab niat jahat atas bisikan syaitan, Saya yakin, saat Ustadz Abdul Shamad membacakan kalimat tahlil delapan kali di depannya kemudian memegang dada kirinya sembari menambahkan tujuh kalimat tahlil lagi, Prabowo akan bereaksi seperti orang kesurupan karena syaitannya kepanasan. Tapi Prabowo menikmati kalimat tahlil itu. Saya semakin yakin, Prabowo pilihan yang tepat untuk 17 April 2019 nanti.",tulis Ale Ikhwan Jumali, seperti dilansir Portal Islam.
Masya Allah UAS Menyerahkan Tasbih Kesukaanya kepada @prabowo dan mengajarkan @prabowo berzikir serta mendoakannya,— Putra Erlangga 🇮🇩 (@PutraErlangga__) April 11, 2019
Semoga Allah SWT Ijabah Aamiin#UASPilihPrabowopic.twitter.com/NaBnDQQ7ZO