Anies Surati Jajaran Pemprov soal Hujan Angin, Ini 4 Instruksinya. Jangan Kaget Ya!


Infoteratas.com -  Beberapa wilayah di DKI Jakarta dilanda banjir akibat hujan deras. Gubernur DKI Anies Baswedan menginstruksikan jajaran di bawahnya untuk sigap menghadapi banjir tersebut.

Surat tersebut ditujukan kepada Sekda DKI, jajaran wali kota dan bupati, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Surat itu diterbitkan pada Senin (11/11/2017) pukul 15.00 WIB.

Inti surat tersebut adalah meminta jajarannya sigap dan responsif menghadapi bencana. Anggota Tim Komunikasi Anies-Sandi, Naufal Firman, membenarkan surat tersebut.

"Benar (surat itu)," kata Naufal dalam pesan singkat kepada detikcom.

Berikut isi lengkap dari surat itu:

Kepada Yth. 11 Desember 2017 (pkl 15.00 wib)

1. Sekretaris Daerah

2. Para Wali kota dan Bupati Adm. Kepulauan Seribu

3. Para Kepala SKPD/UKPD Terkait

4. Seluruh jajaran Pemprov. DKI Jakarta

Melanjutkan arahan terkait Operasi Siaga lbu Kota dengan moto "Siap, Tanggap dan Galang", maka dengan terjadinya hujan angin siang ini maka saya instruksikan untuk:

1. Lakukan pemantauan 24 jam di wilayah masing-masing atas kondisi hujan dan potensi kejadian bencana

2. Lakukan tindakan yang diperlukan secara tanggap dan responsif

3. Laporkan pada kesempatan pertama

4. Selamat bertugas


Terima kasih


Anies Baswedan



Jakarta Terendam Banjir, Sandi : Berkah, Bisa Untuk 10 Tahun Kebutuhan Air Bersih


Hujan deras yang menerjang Jakarta mengakibatkan banjir di beberapa titik, seperti salah satunya Jalan Rasuna Said.

Seperti yang tertera dalam akun Twitter TMC Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro, dijelaskan bahwa lalu lintas padat dikarenakan bajir yang cukup tinggi.

"14.37 Banjir sepanjang jalan Rasuna Said Kuningan, situasi lalu lintas terpantau padat @lilonard," ujar akun Twitter @TMCPoldaMetro yang men-Tweet ulang dari warganet @lilolanard.

Dalam tweet tersebut juga disertakan video yang menunjukan banjir tersebut hingga sepinggang orang dewasa dan merendam beberapa mobil yang lewat hingga rodanya tidak terlihat lagi oleh banjir.

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan jika sistem pengelolaan air hujan baik maka air hujan justru akan menjadi berkah dan banjir bisa diatasi.

Jika air hujan ditampung maka dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta.

"Kalau air hujan kita tampung, kebutuhan air Jakarta 10 tahun ke depan bisa tertangani. Tapi kita enggak punya sistem ini," katanya di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12) sore.

Karena itulah, pihaknya secara perlahan mulai melakukan persiapan seperti menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 triliun sampai Rp 100 triliun untuk pengadaan air minum dan pengelolaan air limbah ini.

Dia berdalih, banjir yang melanda wilayahnya hari ini akibat anomali cuaca.

Sejak hujan turun, Sandi mengaku terus memantau melalui aplikasi Jakarta Smart City. "Saya sudah punya pemantau banjir," kata dia.(Tribunnews.com)

Subscribe to receive free email updates: