Depresi, Bocah 10 Tahun Ini Nekat Gantung Diri Usai Video Perkelahian dengan Temannya Viral

Seorang perempuan berusia 10 tahun nekat gantung diri setelah videonya tersebar di media sosial.
Ashawnty Davis, perempuan asal Colorado, Amerika Serikat itu nekat mengakhiri hidupnya setalah teman sekolanya memposting video perkelahiannya di media sosial.

Orangtua gadis ini pun kaget saat menemukan putrinya sudah dalam keadaan sekarat karena mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara nekat.
Ashawnty Davis sempat dilarikan kerumah di daerah Colorado, namun sayang nyawanya tidak tertolong.
Orangtua korban merasa terpukul dengan insiden yang terjadi pada putrinya itu.
Dilansir Daily Mail, pada akhir oktober lalu, Ashawnty Davis siswi kelas lima di Sunrise Elementary di Aurora terlibat perkelahian seusai pulang sekolah.
Namun, saat itu perkelahiannya rekam oleh teman-temannya yang menonton dan diposting ke media sosial.
Video tersebut pun diposting ke media sosial oleh teman korban yang menontonnya.
"Video itu sangat menghancurkannya," kata ayah korban, Anthony Davis saat diwawancari salah satu stasiun televisi dinegara setempat.
Menurutnya, putinya tersebut merupakan anak yang periang dan selalu membawa kegembiraan untuk semua orang.
"Putriku pulang, dua minggu kemudian menggantung dirinya di lemari," kata Harris, ibu korban menambahkan.
Harris dan Davis mendesak orang tua lain untuk waspada terhadap tanda-tanda 'bullycide' atau ketika seorang anak didorong untuk bunuh diri karena intimidasi.
"Kita harus menghentikannya, jangan sampai hal ini terjadi lagi kepada anak-anak lain," imbuh Davis.
"Saya ingin orang tua lain tahu bahwa ini sedang terjadi pada keluarga kami"
"Itu anakku, aku mencintai anakku dan aku hanya ingin orangtua mendengarkan," imbuh Harris.
Sementara itu, Cherry Creek School District perwakilan dari sekolah korban mengatakan, ini adalah kerugian besar bagi pihak sekolah.
Dukungan kesehatan mental akan disediakan bagi siswa yang membutuhkan bantuan dalam memproses kerugian.
"Kami tidak mentoleransi intimidasi dalam bentuk apapun di sekolah kami dan kami memiliki program pencegahan intimidasi yang komprehensif di semua sekolah kami.
'Keselamatan dan kesejahteraan siswa adalah prioritas tertinggi kami dan kami berusaha setiap hari untuk memastikan sekolah menjadi tempat yang aman, ramah dan mendukung yang mendukung pembelajaran.
"Kami diberitahu tentang video itu saat ada media yang menghubungi kami. Kami segera bertindak, mengarahkan video ke polisi dan menangani masalah ini dengan para siswa"
"Perlu juga dicatat bahwa video tersebut tidak berlangsung selama jam sekolah," kata dia.


Sumber; Tribunnews.com

Subscribe to receive free email updates: