Infoteratas.com - Ketua Perkumpulan Gerakan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship atau PGO Faransyah Jaya mengatakan, spanduk kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno soal program OK OCE pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017 kemungkinan diproduksi tim kampanye.
Namun, dia menyebut spanduk itu juga bisa diproduksi oleh relawan.
Gambar spanduk itu beredar di media sosial dan dinilai tidak ditepati Anies-Sandi setelah menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Spanduk berwarna putih itu bertuliskan "Ayo Bergerak Ambil Kesempatan", "Dimodalin punya bisnis! Disediain tempat usaha! Dicariin pembeli!", dan "Coblos Nomor 3". Dalam spanduk itu tampak gambar Anies-Sandi.
"(Spanduk itu) bisa dari kami, bisa dari relawan," ujar Faransyah melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (15/12/2017).
Sandi Minta Kata "Dimodalin" pada Spanduk OK OCE Diganti
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat tak salah mengerti tentang maksud spanduk berisi janji Sandi dan Anies Baswedan memberi modal usaha dalam program One Kecamatan One Center For Entrepreneurship atau OK OCE saat kampanye Pilkada DKI 2017.
"Ya diklarifikasi (maksud isi spanduk soal OK OCE)," ujar Sandi di Ballroom Grand Cempaka Hotel, Jalan Letjend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Dalam spanduk kampanye Anies-Sandi disebutkan, "Ayo bergerak ambil kesempatan. Dimodalin punya bisnis! Disediain tempat usaha! Dicariin Pembeli! Coblos nomor 3."
Hal itu diungkapkan Sandi untuk mengantisipasi kesalahan presepsi masyarakat pada kata "dimodalin" dalam spanduk yang dipasang tim kampanye Anies dan Sandi dulu.
"Dikasih modal tentunya dalam bentuk difasilitasi dengan Bank DKI dengan lembaga keuangan lainnya, jadi kami pastikan yang OK OCE itu mendapatkan permodalan," papar dia.
Ia mengatakan, dengan konsep itu Pemprov DKI tak serta merta memberikan langsung sejumlah uang kepada peserta program OK OCE. Namun, Pemprov DKI akan membantu para pelaku usaha mendapatkan modal dari sejumlah instansi keuangan.
Masyarakat sendiri perlu aktif mengajukan permohonan modal kepada instansi tertentu.
"Pemprov cuma mendapatkan dana Rp 82 miliar untuk program OK OCE, jadi itu hanya untuk pelatihan karena pelatihan itu yang penting sekali. Duit banyak sekali di industri perbankan dan pembiayaan," kata dia.
Ia tak mau mengulangi kesalahan pemerintah sebelumnya yang tak membantu para pelaku usaha memperoleh kemudahan memperoleh modal usaha.
"Dan kesalahan Pemprov DKI dulu, sampai macet Rp 400 miliar lebih adalah tidak menyalurkan karena Pemprov tidak memiliki kemampuan untuk menilai mana yang bisa diberikan pendanaan, mana yang tidak," ujarnya.
Sandi meminta masyarakat tak ragu pada sistem pemodalan dalam program OK OCE.
"Dari awal saya jelas dalam posisi ini karena saya membina UMKM itu sudah lebih dari 15 tahun, jadi saya tahu," kata dia.
Kompas.com
Video viral janji oke oce memberi modal sampai 300 juta