Tak Mau Disebut Teman Donald Trump, Fadli Zon Malah Sindir Pedas Presiden Joko Widodo


Infoteratas.com -  Plt Ketua DPR RI Fadli Zon sejak awal memang mengecam klaim sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Hal yang sama juga sudah lebih dulu dilakukan Presiden Joko Widodo yang mengecam dan memerintahkan pemanggilan Duta Besar AS untuk memberikan penjelasan.

Selain itu, Jokowi juga sudah mengajak seluruh anggota OKI untuk tak mengakui Israel sebagai bentuk protes tersebut.

Terbaru, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu memang tak mengkritik cara-cara presiden dalam menanggapi klaim Donald Trump itu.

Akan tetapi, ia memiliki cara lebih halus yakni dengan menyindir.

Tidak hanya itu, Fadli pun membandingkan masa Indonesia saat berada di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno yang pernah memberikan kritik tegas kepada AS.

Presiden Soekarno, sambung Fadli sempat mengeluarkan pernyataan tegas kepada AS di depan rakyat Indonesia.

Akan tetapi, ia meyakini, pernyataan tegas yang pernah dilontarkan Bung Karno itu tidak akan bisa dilontarkan oleh pemerintah saat ini.

“Kalau jaman Bung Karno pasti bisa. Kalau Bung Karno kan, Amerika kita setrika, Inggris kita linggis,” katanya di gedung DPR, Kamis (14/12).

Ia pun tak membeberkan secara tegas. Namun menyampaikannya dengan gaya sindiran.

Fadli Zon (tengah belakang) bersama Setya Novanto saat menghadiri perayaan kemenangan Donald Trump. Foto via youtube

“Kalau sekarang engga mungkin, jamannya jaman now kan beda,” tambahnya.

Sementara, berkenaan dengan perilaku Trump yang pernah ia temui bersama Setya Novanto itu, tidak lain hanya bertujuan politis saja.

Akan Ada Aksi Bela Palestina, Fahri Hamzah dan Fadli Zon Siap Hadir

Fadli menilai, pernyataan Trump sebagai suatu langkah politik untuk bisa bertahan di tengah tekanan dunia internasional.

“Jadi belum tentu ini menjadi sikap pemerintahan (Amerika) secara utuh. Mudah-mudahan Amerika bisa menghilangkan penyakit Donald Trump,” tandas Fadli.

Sebelumnya, Fadli mengakui pernah berswafoto bersama Presiden AS itu.

Namun, ia menolak bahwa hal itu kemudian dianggap sebagai hubungan dekatnya dengan Trump

Hal itu disampaikan Fadli dalam jumpa pers bersama Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/12).

Dalam kesempatan itu, Fadli mengenakan syal motif bendera Palestina sekaligus menjadi bentuk simpatinya.

“Saya pernah selfie dengan (Trump), itu bukan berarti saya dekat ya. Waktu itu juga (Trump) belum menjadi calon presiden,” kata Fadli.(pojoksatu.id)

Subscribe to receive free email updates: