Traveler, Stop Ber-Selfie Bareng Satwa! Ini Dampak Buruknya


MENGUNJUNGI taman margasatwa atau tempat yang memamerkan binatang-binatang memang sangat menyenangkan, apalagi jika dapat berinteraksi atau bercengkrama dengan salah seekor hewan tersebut, dan bahkan hingga dapat berfoto bersama, pasti banyak traveler yang tidak akan menolak. 

Namun, tahukah Anda, dampak dari berfoto bersama binatang? Ya, ada banyak dampak dari foto manusia dengan satwa liar, apalagi jika dibagikan ke dalam jejaring sosial seperti instagram. 

Salah satunya, yakni Anda bisa membuat banyak orang terpengaruh untuk memiliki hewan tersebut sebagai binatang peliharaan. Padahal, seperti kita ketahui ada beberapa spesies satwa liar yang tidak cocok untuk dipelihara. 

Tidak hanya itu saja, dengan semakin banyaknya minat berfoto dengan binatang di taman margasatwa pun bisa membuat binatang stres, karena bisa dikatakan manusia telah mengambil kebebasan satwa tersebut. 

Di sisi lain, berfoto bersama hewan liar seperti orang utan atau beruang madu juga cenderung memaksa hewan tersebut karena menjadikannya objek foto seperti benda mati, manusia akan mengambil sudut pandang sebagai manusia. Belum lagi isu yang mengatakan ada beberapa hewan yang dibius agar tenang ketika berinteraksi dengan manusia. 

Untuk itu, seperti yang dilansir dari Inverse, Selasa (5/12/2017), jejaring media sosial instagram telah melakukan upaya baru untuk menjaga satwa liar dari hal-hal tersebut di atas, dan dari perdagangan satwa ilegal. 

Sekarang ketika Anda mengunggah dan menyertakan tagar seperti #slothselfie atau #koalaselfie atau tagar lainnya yang berhubungan dengan satwa, maka orang lain tidak akan bisa menemukannya. 

Pasalnya, instagram tidak mengizinkan orang lain untuk mencari tagar tersebut. Dan, ketika ada orang lain yang mencarinya, maka ia akan melihat keterangan yang berbunyi, "Pelecehan hewan, dan penjualan hewan terancam punah atau bagiannya tidak diizinkan di Instagram." 

Langkah ini diambil oleh jejaring media sosial yang tengah banyak diminati tersebut, sebagai tanggapan dari banyak laporan yang mengkhawatirkan baru-baru ini. 

Banyak dampak dari media sosial yang mendorong permintaan konsumen untuk perdagangan hewan ilegal, dan sering bertindak sebagai forum perpesanan agar perdagangan hewan ilegal dapat dilakukan.

Subscribe to receive free email updates: