Infoteratas.com - Bila Fadly Zon mempertanyakan kredibilitas dan prestasi Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun Twitternya, sungguhlah tak elok. Terlebih ketika Susi balik tanya apa ukuran prestasi Fadly Zon, yang hanya dijawab sudah tersusun 3 buku. Pertanyaannya, buku itu isinya apa saja? Tunjukkan dong satu saja prestasi Fadly Zon yang bisa dibanggakan oleh bangsa ini.
Ingat, Susi tak pernah menyudutkan dan menyerang pihak lain. Kendati Susi pendidikan formalnya hanya SMP, tapi perguruan tinggipun menghargai kinerjanya hingga mendapat gelar Doktor Honoris Causa, bahkan duniapun mengakuinya, dan lihat sederet penghargaan prestisius itu. Termasuk pujian tersendiri dari Pangeran Charles.
Sebagai sosok pribadipun ia tetap merakyat sekali serta tetap rendah hati dan tak sesombong Fadly Zon. Susi masih mau bergurau dengan para nelayan, lalu masih menggendong ibunya bila bepergian. Ketika didemo, Susipun keluar dan naik di atas mobil pendemo seraya menenangkan lalu memberikan solusi yang baik buat semua pihak. Iapun tak tergiur saat ditawari 5 trilliun agar berhenti menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Masih banyak yang bisa diceritakan tentang wanita hebat ini. Jadi bukan hanya semata menenggelamkan kapal pencuri asing. Tapi Meningkatnya jumlah ikan di perairan Indonesia, yang itu artinya meningkatkan penghasilan nelayan kecil. Lalu pantaskah Fadly yang berpendidikan tinggi menyerang lawan politiknya tanpa data? Lalu bikin survey abal-abal yang akhirnya mempermalukan diri sendiri di KOMPAS TV.
"Fadly Zon: Adik-adik sekarang hidup makin susah atau tidak? Penonton: Tidaaaak..!"
Ketika tsunami melanda Aceh, daerah yang sulit dijangkau, solusinya adalah pesawat pribadi milik Susi. Saat itu Fadly Zon kemana? Lalu saat kunjungan kerja ke kawasan Mola Raya, kampung Suku Bajo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, bertemu dengan Dudung (24), seorang nelayan muda yang mengalami tumor tulang ganas, langsung dibawa ke Jakarta pakai Susi Air untuk berobat.
Sementara itu Fadly Zon sudah berbuat apa untuk wong cilik?
Apakah prestasi Fadly Zon hanya bikin puisi yang isinya celaan? Lalu kapan Fadly bisa membedakan Kritik Konstruktif dengan Kritik Destruktif? Kapan Fadly bisa membedakan putrinya yang ke luar negeri minta bantuan KBRI, dengan putrinya Susi yang di luar negeri sangat mandiri? Oh iya, putrinya Susi itu orangnya sangat cantik lo.
'Susi Pudjiastuti menjadi menteri bukan atas ambisinya, tapi karena kepercayaan atas integritasnya. Oleh sebab itu, kapanpun ia siap melepas jabatannya. Sedangkan jabatan Fadly Zon..?"
"Salam Bahari untuk NKRI Gemilang"
(fb. Wahyu Sutono)
 |
Masih banyak yang bisa diceritakan tentang wanita hebat ini. Jadi bukan hanya semata menenggelamkan kapal pencuri asing. Tapi Meningkatnya jumlah ikan di perairan Indonesia, yang itu artinya meningkatkan penghasilan nelayan kecil. Lalu pantaskah Fadly yang berpendidikan tinggi menyerang lawan politiknya tanpa data? Lalu bikin survey abal-abal yang akhirnya mempermalukan diri sendiri di KOMPAS TV.
 |
|
"Fadly Zon: Adik-adik sekarang hidup makin susah atau tidak? Penonton: Tidaaaak..!"
Ketika tsunami melanda Aceh, daerah yang sulit dijangkau, solusinya adalah pesawat pribadi milik Susi. Saat itu Fadly Zon kemana? Lalu saat kunjungan kerja ke kawasan Mola Raya, kampung Suku Bajo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, bertemu dengan Dudung (24), seorang nelayan muda yang mengalami tumor tulang ganas, langsung dibawa ke Jakarta pakai Susi Air untuk berobat.
Sementara itu Fadly Zon sudah berbuat apa untuk wong cilik?
Apakah prestasi Fadly Zon hanya bikin puisi yang isinya celaan? Lalu kapan Fadly bisa membedakan Kritik Konstruktif dengan Kritik Destruktif? Kapan Fadly bisa membedakan putrinya yang ke luar negeri minta bantuan KBRI, dengan putrinya Susi yang di luar negeri sangat mandiri? Oh iya, putrinya Susi itu orangnya sangat cantik lo.
'Susi Pudjiastuti menjadi menteri bukan atas ambisinya, tapi karena kepercayaan atas integritasnya. Oleh sebab itu, kapanpun ia siap melepas jabatannya. Sedangkan jabatan Fadly Zon..?"
"Salam Bahari untuk NKRI Gemilang"
(fb. Wahyu Sutono)