Washington Post salah satunya. Media ini memuat bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia akan segera mengirim pejabat untuk melakukan penyelidikan di gudang di Malaysia setelah video penggerebekkan ribuan surat suara di negara itu yang dicoblos untuk pemilihan umum minggu depan beredar.
Salah satu video menunjukkan polisi di gudang di negara bagian Selangor Malaysia dan orang-orang memegang surat suara serta berkomentar bahwa mereka telah ditandai mendukung petahana Joko Widodo dan kandidat legislatif untuk partai-partai dalam koalisinya.
Video lain, tampaknya dari lokasi kedua di Malaysia, menunjukkan dua wanita membuat lubang di surat suara.
Pemilu presiden dan legislatif di Indonesia diketahui akan digelar pekan depan, tepatnya tanggal 17 April 2019. Namun WNI yang tinggal di Malaysia akan memberikan suara pada hari Minggu (13/4) dan surat suara telah dikirim ke negara itu seminggu yang lalu.
Yaza Azzhara, yang mengepalai komite pemantauan pemilu Indonesia untuk Kuala Lumpur di Malaysia, mengatakan ada sekitar 10.000-20.000 surat suara ditemukan di dua lokasi tersebut.
Dia mengatakan bahwa dia dan perwakilan oposisi membuka beberapa surat suara, yang merupakan surat suara pos, dan ditemukan bahwa surat suara ditandai untuk Jokowi.
Dalam kasus lain, surat suara yang sudah dicoblos ditandai untuk calon legislatif sekutu Widodo yang merupakan putra duta besar Indonesia untuk Malaysia.
South China Morning Post juga menyoroti kabar tersebut. Pencoblosan surat suara di Malaysia itu, walau bagaimanapun, berpotensi merusak posisi Jokowi.
Namun, seberapa besar pengaruh insiden tersebut terhadap prospek pemilihan ulang akan bergantung pada apakah kasus lebih lanjut akan muncul dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, rival Jokowi, yakni Prabowo Subianto menggalang para pendukung di Jokowi, dengan mengatakan dia ada di "misi suci".
Malaysia sendiri diperkirakan menampung lebih dari 980.000 pemilih Indonesia dalam pemilu kali ini. [rm]