“Tidak usah diulang-ulang lah karena kemarin upaya penguatannya sudah saya sampaikan,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/9) petang.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan, melemahnya rupiah terhadap nilai tukar dolar disebabkan sentimen dari faktor eksternal yang bertubi-tubi, di antaranya dipicu oleh kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara China dan AS, serta krisis yang melanda Turki serta Argentina.
Jokowi memastikan telah menyiapkan langkah untuk menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di antaranya dengan terus mengupayakan peningkatan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha.
Presiden Jokowi juga memberi target selama setahun kepada jajarannya untuk segera memperbaiki transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan investasi di dalam negeri, yang saat ini mengalami defisit sebesar 3 persen, diantaranya dengan menerapkan 20 persen biodiesel atau B20, yang diyakini dapat mengurangi impor minyak dalam jumlah yang cukup besar.
“Langkah-langkah untuk mengupayakan penguatan rupiah itu telah saya jelaskan panjang lebar semuanya kemarin. Saya kira tidak perlu diulang-ulang lagi,” ucapnya. [akt]