Ustaz Abdul Somad Bongkar Gangguan Penyebab Batal Ceramah

Jiromedia.com -Ulama kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan fakta dibalik pembatalan dakwahnya di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah hingga bulan Desember 2018.

UAS berkisah, keputusan pembatalan berawal pada 17 Juli 2018, saat ia diundang untuk berceramah di daerah Grobogan dan Kudus, Jawa Tengah. 

Saat itu panitia membatalkan acara di Kudus karena panitia mengaku menghadapi tekanan-tekanan. Sementara acara dakwah di Grobogan terlaksana namun saat itu panitia mengungkapkan cerita di balik kegiatan dakwah tersebut.

"Panitia setelah selesai kajian menyatakan ada kesulitan, ternyata Kapolres mengamankan menahan puluhan orang. Saya heran, kita ini ceramah soal kematian, tidak ada makar, tidak ada politik, tidak ada ditunggangi," kata Somad saat diwawacarai di program TVOne, Senin (10/9).

UAS melanjutkan keadaan serupa berlanjut saat ia diundang di Semarang pada akhir Juli 2018. Namun, ia kembali dikejutkan karena saat tiba di ibu kota Jawa Tengah itu, langsung dikawal oleh anggota TNI dan Polri, bahkan Kapolda Jateng. Pengamanan bahkan dilakukan sepanjang 1 kilometer dari Bandara.

"Dalam hati saya bertanya, kita ini mengaji bukan mau perang. Saya berfikir kita sudah nyusahin orang," tegasnya.

UAS juga mekankan jika pengajiannya hanya membicarakan topik perbaikan ekonomi, politik dan pendidikan umat. 

"Tidak pernah nyebut nomor, partai, atau nama. Saya mau suaya umat melek, itu saja," katanya.

Usai Semarang, UAS juga bercerita saat sahabat karibnya mengajak untuk berdakwah di wilayah Jepara, Jawa Timur dan juga berhadapan dengan tekanan yang sama.

Berangkat dari rentetan kegagalan dan persiapan yang melelahkan tersebut, UAS menyimpulkan jika wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur kurang kondusif. 

"Makanya saya putuskan untuk cooling down dulu, tenang. Kalau dipaksakan takutnya malah ada kesan melawan, ajak kelahi dan perang. Makanya kita putuskan off dulu, September sampai Desember off dulu," tuturnya.

UAS kembali menegaskan bukan ingin membesar-besarkan masalah adanya intimidasi dibalik dakwahnya. Dia menggarisbawahi jika dia bahkan tidak punya manajemen yang biasa mengatur tiket VIP hingga hotel bintang lima. 

Atas dasar itu, dia pun mengaku meminta maaf lewat sebuat video yang kemudian jika sudah ada yang terlanjur janji dan terpaksa dibatalkan karena adanya kondisi yang tidak kondusif itu.

Alasan Tak Lapor Polisi

Lebih lanjut, UAS pun mengungkapkan alasannya tidak langsung melapor ke pihak kepolisian seperti yang didesak banyak pihak soal adanya intimidasi di balik dakwanya.

"Laporan Bali saja tidak selesa-selesai. Makanya laporkan ke Allah saja," tegasnya.

UAS memang sempat dipersekusi saat menggelar dakwah di Bali. Kala itu, ada sekelompok orang yang meneriakkan UAS di hotel tempatnya menginap sebagai orang yang anti NKRI dan Pancasila. Namun diketahui, kasus tersebut tidak dituntaskan oleh aparat berwajib.

Sebetulnya, imbuh UAS, mudah saya dia melakukan kontak dengan petinggi kepolsian untuk mengamankan dakwahnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Tapi kita bukan mau perang. Mabes TNI dan polisi hingga FPI siap kawal. Tapi kita mau ngaji atau perang? lebih baik tenang," katanya.

Selain itu, UAS juga mengklarifikasi soal keputusannya untuk tenang hingga bulan Desember 2018 bukan karena di tahun politik.

"Kenapa sampai Desember? Karena tiga bulan cukup untuk tenang. Kita bisa dakwah di tempat lain yang tidak ada penolakan," pungkasnya.

Terbukti di beberapa daerah seperti Pangkajene Kepulauan dan Polewali Mandar, dan Batu Licin tak ada insiden penolakan pada Somad. [cnn]

Subscribe to receive free email updates: