2 Kali Sukses Ramalkan Soal Jokowi, Ini Ramalan Mantan KaBIN Hendropriyono Tentang Capres-Cawapres Pemenang Pilpres 2019


Infoteratas.com - Pada Pilpres 2019, Indonesia diprediksi akan punya presiden dan wakil presiden yang memahami masalah ekonomi dan bisnis. Selain itu, keduanya juga berjiwa nasionalis dan mempunyai keimanan yang kuat.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Abdullah Mahmud Hendropriyono dalam paparannya di Gedung Wijayakusuma, Cipayung, Jakarta Timur.

"Kita akan punya sepasang presiden dan wapres yang beraliran Nasaeb, nasionalis, agama, ekonomi dan bisnis," ujar AM Hendropriyono, Jumat (29/12/2017).

Namun, ucap dia, prediksi itu akan mentah jika dalam pelaksanaan Pilpres 2019 terjadi hal-hal yang di luar dugaan. Misalnya, terjadi kekerasan di masyarakat yang membuat pelaksanaan Pilpres 2019 jadi tak kondusif.

"Jika terjadi demokrasi jalanan atau kudeta militer, maka perkiraan tadi gugur atau batal dengan sendirinya," ucap mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu.

Ramalan Mantan Kepala BIN
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono telah meramalkan beberapa kondisi politik Tanah Air. Salah satunya terkait kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi.

Ramalan Hendropriyono ialah saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo periode 2005-2010. Terkesan dengan karakter Jokowi yang lembut tetapi tegas, Hendropriyono mengusulkan kepada Taufik Kiemas untuk mengusung Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Ketika itu, banyak kalangan meragukan Jokowi bisa menang. Perkiraan Hendropriyono membuahkan kenyataan setelah Jokowi berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.

Kemudian sekitar dua bulan sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI, Hendropriyono menuliskan perkiraannya melalui sebuah artikel di harian Kompas berjudul "Presiden 2014: Muda Nonmiliter" yang dimuat pada 5 November 2012.

Kembali Meramal Jokowi
Tidak ada yang menduga perkiraan itu mengarah kepada Jokowi. Bahkan banyak yang meragukan sosok muda nonmiliter bisa memenangi Pemilihan Presiden 2014. Namun kenyataannya, Jokowi-JK berhasil memenangi Pilpres 2014.

Atas kiprahnya itu, Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko pernah mengatakan hanya ada dua tokoh intelijen di Indonesia, Benny Moerdani dan Hendropriyono.

Kini, Hendropriyono kembali meramalkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pilihan rakyat pada 2019 mendatang.

Hendropriyono: 2019, Presiden dan Wapresnya Beraliran Nasaeb

Menurut Hendro, ada beberapa ciri yang dapat ia sampaikan terkait dengan sosok keduanya, dan untuk Presiden Indonesia ia mengatakan ciri yang mendasari adalah sosoknya masih terbilang muda dan berasal dari kalangan sipil alias non-militer.

“Presiden yang akan datang adalah seorang muda dan berlatar belakang sipil yang dinilai sebagai nasionalis moderat,” kata Hendropriyono di Gedung Wijaya Kusuma, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2017).

Kemudian sosok Presiden tersebut juga dikatakan oleh Hendropriyono memiliki kecakapan memimpin dan terbukti telah melahirkan keberhasilan-keberhasilan dalam memimpin masyarakat dari hampir berbagai aspek. Dan kemudian pola kepemimpinannya ini telah mendapatkan pengakuan dari rakyatnya sendiri.

“Orang ini syarat dengan pengalaman dan keberhasilan di dalam memimpin masyarakat dari tataran demi tataran. Bukannya yang ujug-ujug. Baru datang dari comberan, enggak. Dari dirinya diharapkan masyarakat membawa republik ini dengan piawai,” terangnya.

Dalam pemaparannya, Hendropriyono menyampaikan jika sosok Wakil Presiden Indonesia nantinya adalah berasal dari kalangan muda yang memiliki terkenal dengan kepiawaiannya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

“Wakil presiden adalah seorang muda yang dinilai publik sebagai internasionalis di bidang ekonomi dan perdagangan untuk membawa kebijakan mikro dan sektor rill serta bisnis,” kata Hendropriyono di Gedung Wijaya Kusuma, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2017).

Kemudian ia juga memiliki pandangan jika sosok Wapres nanti memiliki keahlian seperti halnya yang dimiliki oleh Wakil Presiden Indonesia saat ini yakni Muhammad Jusuf Kalla, namun sosoknya masih terbilang lebih muda lagi.

Dan yang tidak kalah menarik adalah sosok Wakil Presiden nanti juga mendapatkan dukungan kuat dari partai-partai Islam hingga membuat elektabilitas sosok tersebut ikut terdongkrak naik.

“Piawainya mirip-mirip Pak Jusuf Kalla. Syukur lebih, tapi yang muda. Jangan yang tua. Elektabilitasnya juga datang dari partai Islam,” terangnya.


Namun demikian, prediksi ini akan meleset disampaikan Hendropriyono manakala ada tiba-tiba ada peristiwa di luar dugaan.

“Jika terjadi demokrasi jalanan atau kudeta militer, maka perkiraan tadi gugur atau batal dengan sendirinya,” tegasnya.

Ramalan AM Hendropriyono dalam ranah politik di Indonesia sudah terbukti dua kali secara berturut-turut. Bahkan ia membuktikannya dengan hadirnya Joko Widodo mulai dari Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden Indonesia.

Silahkan lihat videonya mulai menit 39.45

Subscribe to receive free email updates: