Website Catut Foto Lama Papua Untuk Jatuhkan Pemerintah

 Ilustrasi

Infoteratas.com - Selasa, 16 Januari, Halaman resmi Partai Gerindra membuat status tentang tragedi gizi buruk yang menimpa Kabupaten Asmat, Papua, yang menyebabkan 61 korban jiwa. Inti dari status tersebut adalah Partai Gerindra menyelahkan pemerintah pusat karena terlalu sibuk dengan infrastruktur, hingga lupa ngasih makan Suku Asmat. Sampai disini Halaman Partai berlambang garuda tersebut telah sukses menggiring opini netizen untuk mengecam Pemerintah.

Untuk membaca status lengkapnya silahkan kunjungi
http://ift.tt/1yjU4oF




Ada dua catatan khusus dari saya untuk status tersebut.

Pertama,

Foto yang dipakai oleh Halaman Partai Gerindra tersebut adalah foto lawas yang pernah dimuat tahun 2008 di salah satu situs online. Foto itu pun sudah diedit dari sisi pencahayaannya, untuk menambahkan rasa dramatis bagi yang melihatnya. Semakin dramatis, yang melihat akan semakin mengecam pemerintah. Dan ini pula yang akan menguntungkan elektabilitas Gerindra, khususnya Prabowo, Ketua Partai yang menjadi Capres sudah sedjak 2004.


Sumber foto: http://ift.tt/2DgHonG


Artinya sangat tidak tepat jika Gerindra menggunakan foto tersebut untuk menggambarkan gizi buruk Suku Asmat dan menyerang pemerintahan Jokowi. Mungkin lebih tepat untuk menyerang pemerintah SBY karena itu adalah foto lawas tahun 2008.

Kedua,

Mengkambinghitamkan kebijakan infrastruktur pemerintah dalam masalah ini adalah hal yang kurang tepat. Tidak terdistribusikan pangan secara cepat kepada Suku Asmat justru karena akses menuju lokasi yang masih sulit.


Kabupaten Asmat merupakan daerah dataran rendah pesisir pantai, rawa-rawa yang tergenang air, sehingga akses menuju daerah Diatrik-distrik hanya menggunakan speed boat (long boat) dan akses signal telepon belum ada.

http://ift.tt/2DgHpbe

"Medan di sana memang sangat berat. Contoh di Nduga saja. Jalan baru ke Wamena saja 4 hari, ini sama di Asmat juga sama. Perjalanan ada rawa, di situ harus naik boat 2 sampai 3 jam untuk biaya ada Rp 3 sampai Rp 4 juta. Ini sebuah kendala yang memang sangat menghambat,"

http://ift.tt/2DdZzdK

Jadi, sulitnya distribusi makanan ke Suku Asmat bukan karena pemerintah tidak peduli. Tapi karena memang medan yang berat. Belum tersedianya infrastruktur yang memadai, menyebabkan waktu tempuh menuju lokasi lama dengan biaya yang sangat mahal.

Pemerintah pun sejak September ternyata sudah mengirim bantuan makanan kesana.

"September sudah masuk ke sana tapi sekali lagi memang sudah kirim makanan tambahan tapi memang medan ke sana sangat-sangat sulit,” ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Mendagri Tjahjo Kumolo menanggapi informasi mengenai banyaknya warga Suku Asmat yang menderita gizi buruk. Menurut dia, kasus itu terjadi akibat kepala daerah setempat minim koordinasi.

"Ini masalah koordinasi yang harus cepat dalam upaya melayani masyarakat. Kejadian di Asmat itu saya yakin mulai kepala suku, kepala daerah, kades sampai kecamatan tahu dan jangan ditutupi untuk segera ada action untuk menyelamatkan warganya," ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/1)

http://ift.tt/2DgHsDW

"Kasus gizi buruk dan campak ini terjadi karena masyarakat belum menerapkan hidup sehat, rumah-rumah belum ada cuci, mandi, kakus. Jadi mengatasi masalah campak dan gizi buruk ini tidak bisa hanya Dinas Kesehatan, tetapi harus pemerintah daerah dengan melibatkan instansi terkait," kata Alosius Giyai, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

http://ift.tt/2DgHpbe

Kesimpulan...

1. Halaman Gerindra harus hati-hati dalam mencatut foto karena rakyat sudah cerdas


2. Lucu sekali jika Gerindra menyalahkan kebijakan infrastruktur pemerintah untuk menggoreng masalah ini, karena justru sebab utama terjadinya gizi buruk salah satunya ya karena infrastruktur yang kurang memadai. Apa bisanya cuma jualan isu itu saja?


3. Tragedi gizi buruk sudah pernah terjadi di tahun 2011 (era SBY). Tentunya ini adalah masalah klasik yang sangat kompleks sekali. Jadi jangan hanya mengkambinghitamkan pemerintah pusat saja. Mulai dari belum diterapkannya hidup sehat oleh suku asmat, akses menuju lokasi yang harus melalui medan berat, hingga koordinasi pemda yang buruk adalah faktor utama penyebab tragedi ini.


Rakyat harus cerdas. Jangan mudah terprovokasi oleh partai yang sering menggoreng isu sektarian. Manfaatkan smartphone untuk membaca berita secara tuntas dari berbagai perspektif. Kalau tidak punya kuota, silahkan minta ke Ustad Abdul Somad.

Sumber : Status Facebook Muhammad Naylu Waqoyatillah

Subscribe to receive free email updates: