Warga Kaget Lihat Sosok Dikandang Bawah Tanah, Awalnya Dikira Makhluk Halus Tapi Ternyata. . .



Cerita seorang wanita asal Kota Sichuan, Tiongkok, yang dikurung oleh ayahnya di kandang bawah tanah ini langsung tersebar di jaringan social.

Bahkan kejadian ini sampai menyebabkan kehebohan yang besar dan menimbulkan beragam opini publik di Tiongkok.

Usut punya usut, peristiwa memilukan ini baru muncul kepermukaan setelah pihak berwajib mendapat pemberitahuan dari penduduk desa tentang seorang wanita di Desa Tay Ha yang terjebak di dalam kandang kotor di bawah tanah.

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Pagi hari, 28 Juli 2017, pihak Kepolisian Haizhong di Kabupaten Pingxiang, Provinsi Sichuan, Tiongkok, langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk menyelidiki informasi sekaligus menyelamatkan wanita malang tersebut.

Diketahui bahwa wanita ini bernama Peng dan berusia 45 tahun.

Peng ternyata menderita penyakit kejiwaan yang serius selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2012 yang lalu,

Peng sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Yibin sebanyak empat kali.

Karena kondisi ekonomi keluarganya yang sulit,

biaya pengobatannya kemudian ditanggung oleh organisasi sosial setempat.

Pengobatan untuk penyakitnya memang berjalan baik.

Tapi dia terpaksa harus dibawa pulang karena biaya perawatan yang semakin mahal.

Disaat pihak keluarga Peng yakin dia sudah sembuh,

penyakit itu justru datang lagi.

Bahkan saat penyakit ini kambuh,

Peng bahkan diketahui pernah menghancurkan dua buah mobil di jalan.

Tidak hanya itu,

dia bahkan memecahkan kaca rumah dilingkungan sekitar.

Perilakunya ini lambat laun membuat warga sekitar semakin kesal kepadanya.

Untuk memastikan keamanan orang-orang di sekitar,

ayah kandung Peng terpaksa mengunci putrinya di kandang bawah tanah untuk menghindari masalah lebih lanjut.

Setelah kepolisian mengklarifikasi kejadian tersebut,

Peng dibawa ke rumah sakit jiwa dibawah pengawasan ibu kandungnya yang bernama Liu.

Adapun untuk ayah Peng, polisi dari Provinsi Sichuan masih terus menyelidiki lebih lanjut mengenai kejadian ini.

Subscribe to receive free email updates: