NEGERI YANG STAGNAN TANPA KEPASTIAN

Jiromedia.com -Inilah kerja KPK sebagai LSM mencari sensasi... kalian tidak paham negara... kalian membusukkan kerja lembaga-lembaga negara... Kenapa KPK tidak menyelesaikan secara kelembagaan?

Kenapa kalian tidak percaya Polri dan lembaga negara lain? 
Aneh kalian... Menusuk dari dalam... KPK dan cebi itu bersekutu merayakan kegagalan pemberantasan korupsi tapi merayakan sensasi... di bawah kepemimpinan revolusi mental yang semakin mini... Pemberantasan korupsi itu mudah...
Menemukan penjahat penyiram Novel jauh lebih mudah... Hanya karena kalian bertengkar gak karuan aja semua jadi kacau... Pertanyaannya, “Rakyat dapat apa?”.
Hanya dapat sensasi sambil pajaknya habis dipakai sensasi.. Masalah gak selesai!

Kalau aku punya hak eksekusi semua aku selesaikan sehari...Kemana aja bapak Jokowi? 
Pembiaran ini namanya apa? Kerja..kerja..kerja apa?

Uang APBN habis tapi hasilnya apa?
Korupsi gak selesai...kasus Novel gak selesai..
Terus rakyat harus memilih lagi atas dasar apa?

Di negara yang rakyatnya gak terlalu mau terlibat memeriksa hasil kerja pejabat.. maka sibuk dan sukses itu dianggap sama.. Bahkan lebih baik sibuk meski gagal daripada santai meski sukses...Sensasi akhirnya menjadi orientasi...Basa-basi... Wara-wiri... Pergi sana pergi sini.

Memberantas korupsi itu pekerjaan senyap... karena itu memerlukan kemampuan membaca watak sistem dan penyimpangannya... Menemukan novel itu pekerjaan sederhana dan POLRI jagonya.. tapi kenapa keduanya gagal? 
Tanya pak jokowi... Menurut saya karena memang tidak mau diselesaikan.

Dosa-dosa Jokowi dalam hukum adalah karena masalah yang harusnya diselesaikan dalam jangka waktu yang ketat justru diulur dan dibiarkan. 
Sampai kita mengalami cap sebagai negara tanpa kepastian. Dan inilah yang menahan pertumbuhan kita. Semua mandeg dan stagnan. 
Kacau dan berantakan.

Ini argumen malam...Sadarlah kalian wahai rakyat - saya tidak bicara kepada robot-robot Cyber Army - tapi kepada yang bernyawa dan punya nalar logika dan perasaan.

Leadership itu kunci. Kita mau cari pemimpin negara bukan Pimpro Pengadaan Jalan dan Pelabuhan Udara. Terima kasih. 

Subscribe to receive free email updates: