Hal itu dilakukan Zulkifli Hasan ketika berpidato pada acara pembukaan Ijtima Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta pada Jumat, 27 Juli 2018.
“Saudara-saudara, kehidupan kita sekarang makin senang atau makin susah?” tanya Zulkifli.
“Susah!” ujar peserta acara.
“Terus, negeri kita sehat apa sakit?” tanya Zulkifli
“Sakit!” sahut peserta acara.
“Waduh, coba ulang, jadi sehat apa sakit?” ujar Zulkifli.
“Sakit,” sahut peserta acara.
“Kalau gitu, ganti atau lanjut?” tanya Zulkifli
“Ganti!” teriak beberapa peserta acara.
“Wah, bukan kata saya ya,” ujar Zulkifli sambil tertawa.
“Terus, negeri kita sehat apa sakit?” tanya Zulkifli
“Sakit!” sahut peserta acara.
“Waduh, coba ulang, jadi sehat apa sakit?” ujar Zulkifli.
“Sakit,” sahut peserta acara.
“Kalau gitu, ganti atau lanjut?” tanya Zulkifli
“Ganti!” teriak beberapa peserta acara.
“Wah, bukan kata saya ya,” ujar Zulkifli sambil tertawa.
Pertanyaan Zulkifli tersebut, sama dengan yang diungkapkannya dalam acara pelepasan ratusan pemudik asal Sumatera Barat bertema ‘Pulang Basamo’ di kompleks Masjid At-Tin Jakarta, Ahad, 17 Juni 2018.
Sebelumnya, saat mengawali pidatonya kakak kandung Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan itu sempat menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan panggilan “presiden”.
Sebutan presiden untuk Prabowo dilontarkan politikus asal Lampung itu saat memulai pidato, tepat setelah Prabowo berpidato.
“Saudara-saudara, tadi Pak Prabowo sudah menyampaikan pidato kandidat presiden. Tepuk tangan buat Pak Presiden,” ujar Zulkifli disambut gemuruh tepuk tangan dan takbir peserta acara.
Acara pertemuan ulama ini mengundang lima pimpinan partai yakni, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya,
Pertemuan itu dihadiri langsung masing-masing ketua umum partai yakni, Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, dan Tommy Soeharto. Adapun pimpinan FPI Rizieq Shihab mengklaim, lima partai tersebut akan menjadi lokomotif perjuangan umat.
TL/tempo.co