Ini Alasan Teroris Selalu Serang Polisi Menurut Kompolnas

Jiromedia.com - Komisioner Kompolnas Bekto Suprapto menilai adanya perubahan para pelaku teroris dari waktu ke waktu. Sebab, jika sebelumnya teroris menyerang klub malam hingga simbol-simbol barat namun kini yang diserang adalah aparat petugas.

"Kalau kita lihat tadi sasaran pertama adalah simbol keagamaan gereja, kemudian simbol barat. Simbol barat ini berlanjut setelah bom Bali," kata Bekto saat acara diskusi di kawasan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).
Dalam hal ini, Bekto mencontohkan beberapa obyek barat yang dulu jadi sasaran teror. "Bom di JW Marriott, kedutaan Australia, kemudian bom Bali 2 pada 17 Oktober 2005, termasuk Jimbaran dan Raja Cafe di Kuta. Ini berlangsung terus perubahan target pengeboman," katanya.
"Awalnya simbol keagamaan, lalu simbol barat khususnya Amerika dan sekutunya, sebab kan Australia juga ikut serang Afghanistan," sambungnya.
Lebih lanjut dirinya memberikan alasan kenapa polisi kini jadi sasaran teror seperti di Mapolrestabes Surabaya hingga Polda Riau.
"Karena ada instruksi bahwa polri adalah penghalang utama dari kegiatan untuk menuju kepada kekhalifahan sehingga perlu diserang. Itu berlanjut. Yang menarik sekarang adalah berubah lagi di mana-mana sasaran jadi berubah lagi, polisi. Polisi jelas-jelas diserang. Mapolrestabes Surabaya, kemudian Mapolda Riau," pungkasnya.[merdeka]

Subscribe to receive free email updates: