"Salah satu wilayah yang terberat adalah pegunungan di Luwu," kata Kepala Humas KPU Sulsel, Asrar marlang di Makassar, Selasa (26/6/2018).
Wilayah Luwu berjarak 7-8 jam dengan berkendara dari Kota Makassar. Lalu, wilayah pegunungan di Luwu, yang harus dijangkau KPU harus juga ditempuh dengan menggunakan sepeda motor sejauh 5 jam. Daerah ini berada di Kecamatan Seko dan Rampi.
"Jalannya ke wilayah gubung di Luwu itu berat karena musim hujan. Ojek kami harus menempuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke sana," ujarnya.
Di wilayah itu, kata Asrar, ada beberapa perkampungan yang dihuni seratusan orang dan memiliki hak pilih. Ditambahkanya, pegunungan Luwu merupakan salah satu wilayah yang terberat untuk menyalurkan logistik Pemilukada.
"Ojek kami harus terkena hujan dan lewati jalan berlumpur untuk mencapai lokasi," ujarnya.
Selain jalur di pegunungan, tim KPU juga dihadang bencana banjir yang juga masih berada di wilayah Kabupaten Luwu. Logistik pemilu harus diangkut dengan menggunakan sampan atau dipikul agar tidak rusak jelang pencoblosan.
Lokasi banji ini dihadapi di Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara. Asrar mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab membagikan logistik.
|
"Daerah-daerah yang terpencil yang kami dahulukan setelah pencetakan surat suara selesai," kata Asrar.
Dia memastikan, seluruh surat suara akan tersalurkan sehari sebelum pencoblosan dimulai. (detik)