"Secara politik artinya Pak Gatot mengakui kewaskitaan Pak SBY, khususnya peran penting Pak SBY dalam ikut menentukan percaturan politik aktual serta kontestasi di 2019 nanti," kata Rachlan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (3/5). Namun, Rachlan menganggap peristiwa Gatot cium tangan SBY juga sebagai bentuk rasa hormat dan tata krama yang baik kepada yang lebih tua.
"Setiap yang tahu tata krama tentu akan tunjukkan hormat pada yang lebih tua. Pak Gatot tahu tata krama," ujarnya.
Ditanya apakah Gatot membicarakan rencana pencalonannya di Pemilu 2019, Rachlan menolak memberikan tanggapan. "Pertunjukkan itu sendiri sudah khusus. Gambar katanya bicara seribu kali lebih banyak," ucap Rachlan.
Tapi, Rachlan memastikan tidak hanya Gatot yang ingin bertemu dan berdiskusi dengan SBY.
"Yang antre minta ngobrol dengan Pak SBY bukan cuma Pak Gatot," tandasnya. [merdeka]