Istri Kerja di Malaysia, Babeh Nafsu Sodomi 25 Anak dengan Modal Ajian Semar Mesem!


Infoteratas.com - Polisi menangkap WS alias Babeh yang menyodomi 25 anak di Kabupaten Tangerang. Tersangka melakukan perburuan tersebut karena ingin melampiaskan nafsunya lantaran istrinya berada di Malaysia.

"Iya (karena istri di Malaysia). Karena ingin melampiaskan nafsu seks nya," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/1/2017).

Sabilul menyebut, istri tersangka berada di Malaysia karena berprofesi sebagai TKW sejak awal 2017. Setelah 3 bulan hidup sendirian, tersangka melakukan perburuan bejatnya.

"Peristiwa itu berawal di Kampung Sakem, Desa Tamiang pada bulan April 2017. Saat itu, istri tersangka sudah 3 bulan menjadi TKW di Malaysia," ungkapnya.


Diberitakan sebelumnya, Babeh ditangkap setelah salah seorang korban bercerita kepada orang tuanya. Setelah diselidiki, korban Babeh berusia antara 10-15 tahun.

Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa 1 kaos lengan pendek, 1 celana pendek warna biru ungu, dan telepon genggam. Tersangka dijerat Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun. 


Sodomi 25 Anak di Tangerang, Babeh Ngaku Punya Ajian Semar Mesem

olisi menangkap WS alias Babeh karena menyodomi 25 anak di Kabupaten Tangerang. Kepada polisi tersangka mengaku mengiming-imingi korban dengan ajian semar mesem.

"Menurut tersangka, anak-anak sering mendatangi dirinya di gubug yang didirikan tersangka. Kedatangan anak-anak karena menganggap tersangka memiliki ajian semar mesem dan bisa mengobati orang sakit," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif dalam keterangannya, Kamis (4/1/2017).

Tersangka lalu memenuhi permintaan para korban. Syaratnya korban harus memberikan mahar berupa sejumlah uang.


"Anak-anak itu kemudian meminta ajian semar mesem kepada tersangka. Atas permintaan itu, tersangka bersedia memberikan ajian semar mesem asalkan ada mahar uang," lanjut Sabilul.

Para korban yang tak mampu memenuhi syarat tersebut akhirnya diberikan syarat lain. Korban harus rela disodomi agar permintaan mereka dipenuhi.

"Tersangka kemudian mengatakan, mahar uang bisa diganti asalkan anak-anak bersedia disodomi. Berdasarkan pengakuan tersangka, anak-anak bersedia disodomi olehnya," imbuhnya.

Selain itu tersangka juga mengancam dan menakut-nakuti korbannya. Para korban juga enggan bercerita ke orang lain karena malu.

"Jika ada anak yang menolak disodomi, tersangka menakut-nakuti korban bahwa jika tidak bersedia disodomi maka akan menerima kesialan selama 60 hari. Atas dasar itulah, akhirnya anak-anak bersedia disodomi. Tersangka mengatakan, kebanyakan anak yang menjadi korbannya enggan bercerita ke orang lain karena malu atau takut," pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates: