Ketua Umum Maritim Berkarya, Andriyani Sanusi menilai kritikan PSI dalam video berduarasi dia menit untuk mengenang 20 Tahun Reformasi di bulan Mei itu merupakan pembelaan terhadap PKI. Pihaknya mencurigai PSI mendukung keberadaan PKI di Indonesia.
Menurutnya prestasi Soeharto dalam menumpas komunis mendapat banyak pengakuan baik dari dalam negeri maupun luar negeri sebagai langkah yang tepat.
Jika Soeharto tidak melakukan demikian, sambung Andri bisa jadi Indonesia pada masa itu seperti peristiwa Khmer Merah di Kamboja.
“Bahkan anda kader PSI yang hidup di zaman sekarang mungkin sudah tidak akan hidup di Indonesia kecuali anda sekalian menjadi komunis," terang Andri dalam pesan elektroniknya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, (4/6).
Lebih lanjut Andri mendesak PSI untuk meminta maaf dengan keluarnya video tersebut guna menjaga keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya video tersebut bisa dikategorikan sebagai upaya menghasut masyarakat dan menyebarkan kebencian. Terlebih, dari video tersebut pihaknya merasa dirugikan lantaran Ketua Umum Partai Berkarya merupakan keluarga Soeharto.
"Ini adalah black campaign yang semestinya tidak dilakukan, masih bau kencur tapi sudah melakukan pembusukan, bagaimana jika berkuasa," ucap Andry.
Maritim Berkarya yang merupakan sayap Partai Berkarya siap melakukan pembelaan kepada isi video ini dan akan melaporkan pihak PSI atas adanya ujaran kebencian ini.
Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, ditayangkan tentang keburukan Soeharto beserta keluarganya, termasuk Tommy Soeharto yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Sumber: rmol.co