Baliho SBY Dirusak, Gerindra Singgung Arahan Erick Thohir Gunakan Strategi 'Menyerang'

Jiromedia.com -Gerindra menyayangkan peristiwa perusakan baliho Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga spanduk dan bendera Partai Demokrat. Gerindra meminta Bawaslu dan pihak kepolisian mengusut tuntas perusakan tersebut. 

"Atas tindakan ini, kami minta Bawaslu dan pihak lainnya untuk mengusut tuntas. Kita memang berkompetisi, tapi kompetisi harus damai, harus baik kompetisinya. Jangan sampai dicederai dengan hal-hal yang tidak baik," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, saat dihubungi, Sabtu (15/12/2018). 

"Terlebih lagi, SBY itu kan mantan presiden 10 tahun yang harus kita hormati. Itu ada nilai plus lainnya. Jadi kalau seorang presiden yang 10 tahun aja balihonya diperlakukan seperti itu, bagaimana yang lain," imbuhnya.

Riza kemudian menyinggung arahan menggunakan strategi 'menyerang' yang disampaikan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir. Menurutnya, bisa jadi peristiwa itu sebagai buntut dari arahan tersebut. 

Terkait hal ini, Erick Thohir sebelumnya telah angkat bicara. Dia menegaskan menjamin TKN Jokowi-Ma'ruf menjunjung tinggi kampanye damai. 
"Ya semuanya kan serba mungkin. Kan tidak tahu apa penyebab sesungguhnya," kata Riza. 

Riza mengatakan seharusnya Erick sebagai pimpinan timses Jokowi tidak memberi arahan untuk 'menyerang'. Sebab, bisa jadi hal itu kemudian disalahartikan para pendukung capres nomor urut 01. 

"Seharusnya tidak perlu menyampaikan pakai strategi ofensif. Karena dipahami oleh konstituen itu berbeda. Mungkin maksudnya baik, tapi kan menyerang itu takut diartikan berbeda. Kan masyarakat kita kan tidak semua cerdas. Jadi kalau pimpinan kalau bicara harus lebih hati-hati dan cermat. Karena apa yang disampaikan pimpinan itu ditafsirkannya bisa lain oleh konstituen oleh pendukung, relawan," tuturnya. 

Peristiwa perusakan baliho SBY hingga spanduk dan bendera PD itu terjadi pada dini hari tadi. Satu pemuda bernama Heryd Swanto (22) diamankan dan hingga kini masih diperiksa secara intensif oleh polisi. 

Elite PD, Andi Arief, menyebut pelaku perusakan itu mengaku beraksi atas perintah pengurus PDIP. Namun PDIP telah membantah tudingan sebagai dalang perusakan tersebut. [dtk]

Subscribe to receive free email updates: