Rocky Gerung: Ngamuk kepada Baliho, Rezim Dungu

Jiromedia.com -Setelah terjadi aksi perusakan terhadap baliho dan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Riau, akademisi Rocky Gerung menuliskan tweet berisi sindiran.  Dia menyebut pelampiasan kemarahan terhadap baliho merupakan kebodohan.

"Ngamuk kepada baliho. Rejim dungu," kata Rocky Gerung melalui akun Twitter @rockygerung.
Menurut dia rezim yang tidak bisa menjaga iklim demokrasi merupakan rezim yang sombong.

"Rejim yang gagal menjaga demokrasi. Rejim pongah," kata dia.
Rocky Gerung tidak menjelaskan siapa yang disindir dalam dua tweet tersebut. Tweet tersebut membuat sebagian besar followers Rocky Gerung senang karena merasa aspirasi mereka terwakili.

Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak menjaga ketenangan dan kesejukan menjelang pelaksanaan pemilu presiden 2019.

"Kita, siapapun baik itu caleg, parpol, dalam kontestasi pilpres, marilah kita jaga ketenangan dan kesejukan dalam memasuki tahun politik ini," kata Presiden Jokowi di Pekanbaru sebagaimana laporan Antara.

Pernyataan Jokowi menanggapi adanya perusakan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru. Ia mengingatkan, tidak ada pihak pihak yang memanas-manasi situasi dengan cara yang tidak beradab dan tidak beretika. "Ini kita bicara untuk semua tim, untuk semua partai, semua caleg, harus saling menghargai dan menghormati, baik dalam bertutur kata, dalam pemasangan spanduk, dalam pemasangan baliho, semuanya," kata Presiden Jokowi usai bersilahturahim dengan warga Paguyuban Pujakesuma Riau di Kota Pekanbaru.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyayangkan aksi perusakan baliho dan atribut Partai Demokrat.

SBY berjalan kaki menyisiri Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, untuk melihat langsung baliho dan atribut partai berlambang mercy yang telah dirusak.

"Dini hari saya menerima laporan bahwa baliho selamat datang dan bendara partai dirusak. Kemudian saya tidak langsung percaya. Pagi ini saya melihat langsung ternyata benar baliho dirobek serta bendara partai dibuang ke selokan, saya sangat menyayangkan kejadian ini" katanya.

Ia menyayangkan kunjungan yang dilakukan saat tahun politik ke Riau diwarnai insiden tak menyenangkan, diharapkan agar apapun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan.

"Saya sempat tanyakan saudara kami di Riau apakah sudah berubah? Selama 10 tahun memimpin, saya mengenal karakter akhlak saudara kami di Riau saling menghormati dan menghargai apapun perbedaan politiknya," kata dia. [akr]

Subscribe to receive free email updates: