Dalam kicauannya pada akun Twitter @fadlizon tersebut terpantau ia membahas soal angka rupiah yang kembali melemah ke angka Rp 14.100 per 1 Dollar Amerika Serikat pada hari ini.
Ia mengkritik rupiah yang semakin melemah tersebut dengan langsung me-mention langsung akun Twitter resmi Presiden Jokowi, @jokowi dengan menanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah rupiah kembali melemah.
Rupiah makin melemah, hari ini tembus Rp 14100 per 1 US dollar. Halo P @jokowi what's next?— Fadli Zon (@fadlizon) 16 Mei 2018
"Rupiah makin melemah, hari ini tembus Rp14100 per 1 US dollar. Halo P @jokowi what's next?" kicau Fadli Zon.
Dilansir Tribunnews.com dari Kontan pada Rabu (16/5/2018), tekanan eksternal kembali membuat rupiah loyo.
Pada hari Selasa (15/5/2018), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,46% menjadi Rp 14.037 per Dollar Amerika Serikat.
Kurs tengah rupiah Bank Indonesia pun juga terkoreksi 0,31% ke level Rp 14.020 per Dollar Amerika Serikat.
Seorang ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan bahwa satu penyebab rupiah kembali ke level Rp 14 ribu adalah sinyal European Central Bank (ECB) yang akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan.
Tak hanya itu, Amerika Serikat juga meresmikan kedutaan besar di Yerusalem.
Yang nantinya berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Maka dari itu, sebagian investor kembali memburu aset safe haven yang salah satunya adalah the greenback.
Analisis Valbury Asia Futures, Lukman Leong juga menambahkan bahwa defisit neraca perdagangan sebesar 1,63 miliar Dollar Amerika Serikat juga menekan pergerakan mata uang Garuda.
Dan juga isu terorisme di Indonesia yang turut menjadi beban laju rupiah.
"Usaha BI untuk intervensi jadi berat," jelasnya pada Selasa (15/5/2018).
Karena hal inilah, Lukman mempredikis hari ini rupiah akan terus melemah dan bergerak di rentang Rp 14.025-Rp 14.075 per Dollar Amerika Serikat.
Sementara David menghitung kurs rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 13.980-Rp 14.020 per Dollar Amerika Serikat.
Sebelumnya Fadli Zon pun juga sempat mengkritik Presiden Jokowi perihal tudingan sang presiden terhadap era SBY perhihal harga BBM.
Tudingan itu dkatakan Presiden Jokowi dalam acara 'Workshop Nasional Anggota DPRD PPP' di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018).
Saat itu Presiden Jokowi membicarakan BBM 1 harga yang dikaitkan dengan harga BBM di Wilayah Indonesia Timur 3,5 tahun.
Presiden Jokowi mengungkapkan pada saat itu harga bensin di Wamena sehargar Rp 60 ribu per liter, namun saat cuaca buruk, harga BBM menjadi Rp 100 ribu per liter.
Presiden Jokowi kemudian memerintahkan menteri terkait agar harga BBM disamakan dengan daerah-daerah lain dan menurutnya hal itu berhasil.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi pun mengkritik mengapa hal itu tidak dilakukan sedari dulu di pemerintahan SBY.
Hal inilah yang mengundang Fadli Zon memberikan komentarnya di akun Twitter pribadinya.
"Pemimpin yang hobinya menyalahkan kepemimpinan sebelumnya, biasanya sedang menutupi kelemahan dan ketidakmampuannya," kicau Fadli Zon.
Fadli Zon juga menilai jika pemerintahan saat ini telah gagal memberikan jaminan keamanan hingga munculah arus Islamophobia.
"Pemerintah gagal jamin keamanan n kini harus ikut btanggung jawab jika terjadi arus #islamophobia oleh oknum Islamophobik,"
Saat netizen bertanya sampai kapan Presiden Jokowi akan terus menyalahkan kebijakan masa lalu, Fadli Zon pun menjawab hanya sampai tahun 2019 saja.
Sampai 2019 saja https://t.co/OO4eXIQp8R— Fadli Zon (@fadlizon) 15 Mei 2018
[tn]