Ustaz Somad menyebut, belumlah sempurna keislaman seseorang bila belum paham dan memberikan kontribusi untuk urusan politik. "Seorang Muslim tak sempurna agamanya kalau tak paham politik," kata Ustaz Somad saat memberikan tausiyah di forum Lembaga Adat Melayu, di Pekanbaru, Selasa (15/5), yang disiarkan langsung melalui akun Instagram resmi Ustaz Somad.
Alumni kampus al-Azhar, Kairo, Mesir, itu menjelaskan bahwa memahami dunia politik untuk memperjuangkan kepentingan Islam sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Ustaz Somad menyebut, usia Nabi 63 tahun terbagi ke dalam tiga masa. Dari kecil sampai Nabi berusia 40 tahun, ia fokus memperbaiki diri, yakni memperbaiki akhlak, tidak berzina, tidak meminum khamar, dan tidak melakukan perbuatan dosa lainnya.
Begitu memasuki usia 40 tahun, Nabi mulai berdakwah. Nabi mulai mengajak umat manusia agar menyembah Allah dan menjalankan syariat sesuai perintah Allah. Pada masa inilah, kata Ustaz Somad, Nabi mulai dimusuhi kaum kafir Quraish, seperti Abu Sofyan, Abu Lahab, dan Jahal. Dakwah Nabi mengganggu kepentingan kafir Quraish yang saat itu mengambil keuntungan dengan menyembah berhala.
Barulah sejak usia 53 tahun atau 10 tahun masa akhir Nabi hidup, Nabi memiliki kekuasaan memerintah. Nabi makin mudah berdakwah dan memperluas pengaruh Islam karena kekuasaan sudah di tangan.
Untuk itu, menurut dosen Ilmu Hadis di Universitas Islam Syarif Kasim, Pekanbaru, itu, umat Islam harus mencontoh Nabi. Orang-orang yang punya bakat politik dan manajemen harus ikut maju dalam kontestasi politik untuk merebut kekuasaan demi menolong agama Allah dan menyalurkan aspirasi umat Islam.
"Kalau punya bakat politik, maju mencalonkan diri. Kalau tak bisa politik, engkau pengusaha, tolong agama Allah dengan sedekahmu. Kalau engkau cerdas, cerdaskan umat Islam dengan kepintaranmu. Kalau tak punya itu semua, tolonglah dengan suaramu," ujar Ustaz Somad.[rol]