"Pak Jokowi juga cium tangan dengan Bu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri)," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).
"Bahkan Pak BG (Budi Gunawan) sewaktu dilantik jadi Kepala BIN juga cium tangan dengan bu Mega," imbuh Andre.
Dia menilai, cium tangan merupakan sebuah budaya yang sudah mengakar di Indonesia, karena itu, wajar apabila Gatot mencium tangan SBY. Apalagi, Gatot diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 2014 setelah ditunjuk oleh SBY.
"Pak Gatot mencium tangan Pak SBY menunjukkan bahwa Pak Gatot menghormati Pak SBY sebagai senior di TNI yang 11 tahun lebih tua dibandingkan Pak Gatot," sebutnya.
"Dan yang perlu kita ingat bahwa pak SBY berperan penting untuk kariernya Pak Gatot. Sebagai presiden ke-6, Pak SBY-lah yang mengangkat karier Pak Gatot mulai menjadi Pangkostrad KSAD," ucap Andre.
Gatot mencium tangan SBY saat acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6) kemarin. Gatot Nurmantyo menunduk dan memegang tangan SBY.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, menilai peristiwa itu wajar saja terjadi. Soalnya, Gatot adalah junior SBY di TNI. SBY juga merupakan pemimpin negara. Semua faktor itu dilingkupi suasana Ramadan.
"Suasana bulan Ramadan, silaturahmi adalah hal yang baik apalagi sejak lama beliau (Pak SBY) dikenal oleh Mas Gatot semasa tugas di TNI sebelumnya," kata Imelda.[detikcom]