"Ngapain sih ribut-ribut? Ya nggak apa-apa, daripada bentrok," ujar Luhut saat menanggapi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
Luhut menerangkan, pemerintah maupun aparat tidak represif terkait penolakan deklarasi #2019GantiPresiden. Namun ia belum mendengar secara rinci soal deklarasi tersebut.
Luhut enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya apakah gerakan tersebut hanya menyampaikan aspirasi. Dia mengaku ingin melihat lebih jauh gerakan tersebut.
"Saya nggak ingin berkomentar panjang. Saya pingin lihat apa sih, tapi intinya satu, cobalah nikmati success story yang ada. Kenapa sih di zaman gini masih bikin ribut-ribut?" tuturnya.
Luhut mengungkapkan, saat ini lebih baik menghindari gerakan yang dapat memprovokasi. Dia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menikmati suasana penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Ya saya pikir ngapain provokasi gitu. Kita ini biarkan tenang, coba nikmati tuh Asian Games, coba semua penuh medali sekarang hampir 20, pernah kita bayangkan sekarang," ungkapnya.
Pemerintah dikatakan Luhut juga tidak antikritik dengan dibubarkannya deklarasi #2019GantiPresiden. Menurutnya, selama ini pemerintah selalu menerima setiap kritik yang ada.
"Seperti tanggap darurat ini Lombok, ditanya kenapa nggak bencana nasional, nggak ngerti ngomong. Kan berkali-kali sudah ngomong kenapa nggak tanggap darurat," ucapnya.(detik)
Luhut mengungkapkan, saat ini lebih baik menghindari gerakan yang dapat memprovokasi. Dia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menikmati suasana penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Ya saya pikir ngapain provokasi gitu. Kita ini biarkan tenang, coba nikmati tuh Asian Games, coba semua penuh medali sekarang hampir 20, pernah kita bayangkan sekarang," ungkapnya.
Pemerintah dikatakan Luhut juga tidak antikritik dengan dibubarkannya deklarasi #2019GantiPresiden. Menurutnya, selama ini pemerintah selalu menerima setiap kritik yang ada.
"Seperti tanggap darurat ini Lombok, ditanya kenapa nggak bencana nasional, nggak ngerti ngomong. Kan berkali-kali sudah ngomong kenapa nggak tanggap darurat," ucapnya.(detik)