Syafruddin Bantah jadi Menteri karena Titipan Wapres JK

Jiromedia.com -Menjadi ajudan Presiden dan Wakil Presiden merupakan salah satu tugas paling bergengsi di lingkungan Polri. Itulah yang dialami Komjen Pol (Purn) Syarifuddin ketika bertugas menjadi ajudan Wapres Jusuf Kalla (JK) selama 5 tahun.

Ketika itu Syafruddin bertugas mendampingi JK diperiode pertama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009). Syafruddin menjalani tugas sebagai ajudan Wapres mulai Oktober 2004 hingga Juli 2009.
Kedekatan batin dan emosional tak terelakkan lagi antara JK dengan ajudannya itu. Hubungan diantara keduanya terus berlanjut hingga JK kembali menjadi Wapres RI mendampingi Presiden Joko Widodo (2014-2019), dan hingga saat ini.
Bahkan konon kabarnya ada andil Syafruddin dalam menggolkan JK menjadi cawapres mendamping Jokowi pada 2014 lalu.
Hari ini, setelah dilantik Presiden, maka Syafruddin resmi menjalankan tugas sebagai menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Birikrasi Reformasi (PAN RB). Ia pun resmi mengundurkan diri sebagai anggota Polri yang otomatis melepas jabatannya sebagai Wakapolri.
Sayangnya di balik penunjukan Syafruddin beredar kabar menyebut mantan wakapolri itu diangkat menjadi menteri karena titipan Wapres Jusuf Kalla (JK).
Namun, kabar itu buru-buru dibantah Syafruddin. Menurut dia, jabatan itu diperoleh karena prestasi kerjanya.
“33 tahun saya berkarir. Selama itu saya tidak pernah meminta jabatan dan diberi jabatan karena titipan pejabat manapun. Orang sudah tahu kinerja saya, dan tahu bagaimana saya,” lontarnya di Kantor Kementerian PAN RB , Rabu (15/8).
Mantan Kabag Regident Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya ini menegaskan, jabatan yang diraihnya bukan pemberian cuma-cuma. Melainkan dari hasil kinerjanya. Dan untuk meraih posisinya sekarang, Syafruddin mengaku harus bekerja keras dan mengukir prestasi sebanyak-banyaknya.
“Saya tidak tahu kalau mau diangkat jadi menteri walaupun cuma setahun. Tadi malam (Selasa) dipanggil ke Istana Bogor dan diinformasikan saya jadi MenPAN- RB. Ini mengejutkan tapi harus saya terima karena ini tugas negara,” pungkas Syafruddin. (fajar)

Subscribe to receive free email updates: