HRS Tetapkan Gempa Lombok "Bencana Nasional", Relawan FPI Se-Nusantara Dikerahkan

Jiromedia.com -Gempa bumi berkekuatan 7.0 dan 5.6 scala richter (SR) kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (19/8/2018) pukul 21.56 WIB.

Kejadian gempa yang bersusul-susulan di Lombok NTB ini kembali masyarakat menyerukan agar pemerintah Jokowi menetapkan gempa Lombok sebagai Bencana Nasional.

Namun sampai detik ini, Presiden Jokowi belum menetapkan gempa Lombok NTB sebagai Bencana Nasional.

Justru yang sejak awal menetapkan gempa Lombok NTB sebagai bencana nasional adalah Imam Besar Habib Rizieq Syihab (HRS).

Imam Besar HRS sejak awal sudah menyerukan kepada para Relawan FPI dan HILMI se seluruh tanah air untuk terjun ke NTB sebagai "ladang jihad" membantu korban bencana.

"Dengan adanya instruksi dari Imam Besar Habib M. Rizieq Syihab, FPI telah menetapkan bahwa gempa di NTB adalah bencana nasional. Harap rekan-rekan dari seluruh wilayah Indonesia untuk all out membantu dengan segala daya upaya. Dan mempersiapkan team relawan FPI untuk bergantian membantu dilokasi bencana," demikian pernyataan FPI yang disampaikan di akun twitternya, Senin (20/8/2018).



Tak Kenal Lelah, Relawan HILMI-FPI terus Membantu Korban Gempa NTB

Di bawah komando Ketua Koordinator Relawan HILMI-FPI, Habib Hamid Al Jufri hari itu, Jumat (10/8/2018) laskar dan relawan yang terlatih sebagai Laksana FPI (Laskar Siaga Bencana) dan berasal dari berbagai daerah bergerak ke berbagai dusun di antaranya Desa Sesait, Batu Jompang dan Empak Mayong.

Bahkan Tim Relawan HILMI-FPI singgah di Dusun Gumantar dan Dusun Boyotan, daerah yang belum sama sekali tersentuh bantuan.

Menurut Muhammad Bobi Iqbal, salah satu relawan asal Kota Bandung mengungkapkan, “Kawasan itu belum ada bantuan sebelumnya. Dan HILMI-FPI pertama kalinya yang turun membawa bantuan.”

Bobi menambahkan, umumnya warga menyambut suka cita atas bantuan HILMI-FPI yang membawa sembako dan air mineral yang sangat dibutuhkan warga untuk keperluan minum sehari-hari, yang sejak terjadinya gempa sangat sulit didapatkan. Dikarenakan warung ataupun retail telah ambruk diguncang gempa.

Dalam perjalanannya, ungkap Bobi, Tim Relawan HILMI-FPI juga sempat berupaya memperbaiki sumber aliran air milik warga di Desa Boyotan Baru, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Yang rusak tertimbun longsor akibat gempa.

 [portalislam]

Subscribe to receive free email updates: